Kamis, 26 Desember 2013

Sikap Ibuku Saat Ku Ucapkan "Selamat Hari Ibu"

Dulu saat aku masih di Sekolah Dasar, di tanggal 22 Desember pagi, kuucapkan untuk Mamaku: “Selamat Hari Ibu, Mamaku sayang!”
Apa reaksi Mamaku??
Dengan lembut aku dipeluk, lalu dia berkata:

1.  Tidak ada Hari Ibu dalam Islam. Sekiranya dalam Islam ada Hari Ibu, maka 10 Dzulhijjah lah Hari Ibu, bukan 22 Desember. Hari dari hasil seorang ibu; Hajar yg telah berjuang seorang diri membesarkan dan mendidik anaknya Ismail yang kelak dipersembahkan oleh ayahnya Ibrahim sebagai qurban di kala Allah meminta. Tetapi Allah dan Rasul-Nya tak mensyari’atkan hari itu sebagai Hari Ibu.
2. Bagi Mamamu, tiada Hari Ibu. Semua hari adalah hari bagi seorang ibu, bekerja keras untuk mengemban amanah dari Allah, yaitu anak-anaknya. Setiap hari Mamamu berjuang agar beban amanah yg berat ini kelak ringan di hadapan Allah pada hari Kiamat. Karena kalian tak pernah ingin menjadi anak-anakku, tetapi akulah yg meminta kepada Allah untuk menjadi ibu kalian. Karena itu, di hari Kiamat, Mamamu akan dimintai pertanggungjawaban tentang kalian anak-anakku, sebelum Allah meminta pertanggungjawaban dari kalian tentang Mama kalian ini.
3. Rahim Mamamu bukanlah rahimnya Hajar yang melahirkan Nabi Isma’il ‘alaihissalam, dan Sarah yang melahirkan Nabi Ishaq ‘alaihissalam. Bukan pula Maryam yang dari rahimnya lahir ‘Isa ‘alaihissalam. Tetapi Mamamu masih bisa berharap: “dari rahimku ini lahir pewaris para Nabi, kalau tak semuanya, satupun cukup”.
4. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam do’anya mustajab, tapi tak bisa memohon ampun untuk ibunya. Semoga Mamamu adalah ibu yg beruntung karena tak bisa melahirkan seorang Nabi, tetapi cukup satu anak shalih, yang bisa mendoakanku.”
Wahai para ibu, sudahkah anda punya harapan seperti Mamaku??
Wahai anak-anak para ibu, sudahkah engkau menjadi anak seperti harapan ibuku bagi ibumu??

Penulis :Ustadz Salim Yahya Qibas
(dengan sedikit tambahan & editan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan jika anda ingin komentar, namun mohon gunakan bahasa yang santun..syukran